Minggu, 25 Desember 2011

Bukan Untukku

Tak habis-habis rasa ini. Aku hanya bisa memasang deretan tulisan sarat makna ini. Tulisan karya Ibu Sumarni Astuti kerap kali menginspirasi ku, mengingatkan aku akan  masa yang silam. Kini, tulisan beliau benar-benar bak kisah yang aku alami beberapa waktu lalu. Sungguh, ini mmbuatku tak berdaya. Ku ingat sebuah kitipan yang Ibu Sumarni lontarkan terhadapku, "tepat sasaran atau nyasar".. yaaah.. jawabannya mungkin nyasar. maka inilah deretan huruf berjajar secara vertikal dan horisontal yang menginspirasi dan membuatku bernostalgia dan bernostalgila.

...Cuma sekelebat bayang tertumpu kepadamu
biarlah kukristalkan saja
bila kelu kambium pada waktunya
jarum jam terasah asin laut
rindu jadi berkarat
lentera nelayan itu........
bukan,
itu bukan jemputan untukku
(Sumarni Astuti Dirgha'11)










Bagiku kejujuran itu...

Bagiku kejujuaran adalah tidak adanya hal yang ditutup-tutupi ataupun kebohongan.
Bagiku kejujuran itu sangat penting, besar artinya buat kebersamaan.
Bagiku kejujuran bukanlah kata sumpah yang diucapkan hanya semata-mata buat orang yakin.
Bagiku kejujuran bukanlah bahan becandaan, buat menarik perhatian orang.
Bagiku kejujuran bukanlah hanya untaian kata-kata yang membentuk kesatuan berupa kalimat yang memilki maksud suatu kebenaran semata.
Bagiku kejujuran bukanlah hal yang memalukan untuk diakui.
Bagiku kejujuran bukanlah kamuflase semata demi menjaga hubungan baik.
Bagiku kejujuran bukanlah kebahagiaan yang hanya di awal namun berakhir tragis,akan tetapi kejujuran tidak menyakiti.
Bagiku kejujuran adalah segala-galanya yang mampu membuat ku tetap berpikir bahwa jujur itu  bukan kebahagiaan sesat, bukan kamuflase, bukan hal yang memalukan, bukan hanya untaian kata, bukan bahan becandaan,bukan sumpah, dan yang terpenting kejujuran itu bukan kemunafikan. Kamu munafik.  Kejujuran itu bukan kamu.

-Poetri'11-




Buat Gelatik

Entah berapa abad akan ku  nanti
Entah berapa kali Caka lagi akan berganti
aku tak jua menemukan merpati
selama ini yang kutemui hanyalah gelatik
gelatik tanpa arah
yang hanya menyisakan amarah
Ranting-ranting yang merapuh
tak jua mengubah setiap rusuh
gelatik yang angkuh 
kini lumpuh dan lusuh
aaah,,,
haruskah tak kutemui merpati?
haruskah ku hanya terjaga untuk gelatik?
kini, ranting rapuh kian tumbuh
laksana manusia berpunarbhawa
dan aku, akan tetap terjaga buat gelatik 
tanpa aku harus temukan merpati

-Poetri'11-


















Sabtu, 24 Desember 2011

Puing-puing tak berarti


Inilah cerita ku hari ini.
      Tiada kesan tanpa pesan darimu. Ku tersadar ketika mentari telah beranjak dr peraduan. Akan tetapi, mataku enggan tuk menyapa indahnya pagi. Lalu kuterima pesan singkat dari salah seorang temanku. Bunyinya seperti ini, "teman-teman saya tunggu di lobi untuk mengumpulkan form data diri temen2,jam 9 yha". Singkatnya seperti itu. Aku senang, karena hari ini aku berharap bisa melihatnya lagi di persimpangan jalan itu.
      Aku bergegas untuk bersiap2 pergi ke kampus.
Singkat cerita, tanpa pikir panjang aku lekas ke kampus dgn harapan yang tak surut oleh sang hyang surya.namun, kembali ku tak mendapatinya di persimpangan jalan itu.
Ku menduga, apakah dia telah enggan berkunjung ke persimpangan itu??
Aaakhhh.. Mana pun itu, aku selalu menunggunya dan berharap kami bertemu di persimpangan itu lagi.
Entah berapa lama kami sudah tak pernah beradu. Puing-puing tak berarti itu pun kian berkecamuk di jiwaku. Berjuta tanya kian menyebar di otakku.
Berabad-abad ku coba tuk menatanya.
Hmmm..tapi...
       Aku yakin dia sesungguhnya telah menungguku di ujung jalan itu,bukan di persimpangan lagi.
Yaaah..itulah pikiranku yang menghiburku hingga langit jingga menghampiriku, begitu pula ketika gelap telah mengajakku untuk mengenang keindahan dian yang telah berpendar.
Jauh di lubuk hatiku, puing-puing tak berarti itu masih selalu berpendar buatmu.

(poetri '11)

PEMBERANTASAN SETENGAH HATI, KORUPSI MERAJALELA

Sebutan koruptor kini sudah menjadi sahabat bagi masyarakat. Koruptor adalah sebutan untuk  orang yang melakukan tindakan tidak terpuji berupa adanya penyelewengan atau penyalahgunaan uang umum demi kepentingan pribadi. Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Saat ini, di Indonesia korupsi menjadi topik terhangat yang menjadi perbincangan publik. Penyelewengan dan penyalahgunaan uang pemerintah menjadi budaya bagi petinggi-petinggi negara ini. Hal tersebut  terjadi tidak dapat dimungkiri lagi, selain dari moral manusia yang memang sudah jauh merosot, korupsi yang semakin merajalela ini dikerenakan oleh usaha pemerintah dalam memberantas korupsi yang masih setengah-setengah atau belum tuntas dalam artian pemberantasan setengah hati menyebabkan korupsi kian merajalela.
Pemberantasan korupsi yang masih setengah hati ini terlihat dari kinerja dan usaha pemerintah yang tidak kelihatan jelas dalam penanganan kasus korupsi itu sendiri. Penanganan kasus korupsi yang belum maksimal. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kebijakan pemerintah yang justru melemahkan pemberantasan korupsi. Maka tidak jarang dari pejabat yang dengan suka rela melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Munculnya kebijakan tersebut mengambat KPK dalam melaksanakan tugasnya sebagai komisi pemberantasan korupsi. Adanya keputusan Inpres No. 5 Tahun 2004 dan Keppres No. 11 Tahun 2005, merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pemberantasan korupsi. Namun dalam pelaksanaan, keduanya tidak berjalan efektif dan masih meninggalkan banyak catatan. Sementara itu, PP No. 37 Tahun 2006 justru merupakan blunder kebijakan yang ditempuh pemerintah. Dengan keluarnya PP tersebut, potensi terjadinya gejala korupsi, khususnya bagi anggota DPRD, menjadi semakin besar, tambahnya. Selain itu, peran pemerintah dalam pembentukan undang-undang anti korupsi. Dalam penyusunan RUU Pengadilan Tipikor, pemerintah terbukti lamban. Selain itu, juga pada UU No. 3 Tahun 2009 tentang MA. Komitmen pemerintah dalam hal ini patut dipertanyakan sebab isu paling krusial tentang perpanjangan usia hakim agung justru diusulkan oleh pemerintah. Selain karena pemberantasan yang kurang maksimal, korupsi di Indonesia dikatakan semakin merajalela karena masih bertenggernya kedudukan Indonesia dalam negara-negara yang tergolong masih terjerat kasus korupsi. Hal tersebut pula yang menandakan pemeberantasan korupsi yang tak ada ujungnya. Saat ini usaha pemerintah dalam pemberantasan korupsi terkesan hanya sebuah pencitraan saja. Di hadapan publik pemerintahkan menggemborkan pembentukan komisi-komisi baru dalam memberantas korupsi seperti Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Padahal, setelah satgas itu dibentuk, pemerintah seolah melupakannya dengan tidak menguatkan lembaga itu. Sehingga, satgas saat ini tidak memberikan hasil yang signifikan dalam memberantas korupsi. Masih banyak kasus-kasus yang menunggak dalam penanganannya, seperti persoalan Century, mafia pajak, Nazaruddin, hingga mafia pemilu. Bahkan kasus-kasus barupun mulai bermunculan, seperti yang baru-baru ini ada Nunun Nurbaetie, tersangka kasus cek pelawat yang menjadi buronan internasional.
Pemberantasan korupsi yang kian merajalela ini dikarenakan oleh pemerintah yang masih setengah hati dalam menanganinya. Meskipun pemerintah saat ini sudah gencar dalam melakukan tindakan pemberantasan, tetapi tetap saja korupsi masih terjadi di mana-mana. Dari sekian kasus yang ada, kemungkinan yang baru diselidiki berkisar antara 5-10% saja. Maka, dalam pemberantasan korupsi ini perlu diberantas dan dicari penyebab yang paling signifikan terhadap korupsi yang terjadi di Indonesia. Kesalahan sepenuhnya juga tidak bisa dilimpahkan kepada pemerintah saja. Akan tetapi, masyarakat juga perlu menyadari bahwa sekecil apa pun bentuk korupsi itu perlu dihindari. Pejabat-pejabat negara juga perlu kesadaran diri untuk tidak melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.
Kinerja dan usaha pemerintah yang belum maksimal, serta munculnya kebijakan-kebijakan baru merupakan salah satu momok munculnya korupsi yang semakin menjamur. Hal tersebut memperlihatkan secara jelas pemerintah masih setengah–setengah dalam memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi saat ini masih terkesan pencitraan saja, sehingga para koruptor menganggap setiap komisi yang dibentuk hanya untuk menakut-nakuti saja, maka dengan tenang koruptor merajalela di negeri ini.
IGA PUTRI PUSPITA'2011

Kamis, 22 Desember 2011

Kebahagian keluarga=bahagiaku

        Kerap kali aku memikirkan hal ini ketika perjalanan pulang menuju tanah kelahiranku. Jalan berliku dan penuh tikungan menjadi saksi tanpa nyawa buah pikiranku. Tak bisa aku mungkiri, berkali-kali aku hanya memikirkan hal yang tak kunjung aku temui jalan keluarnya. Sejujurnya aku sudah bosan dengan pilihanku belakangan ini. Aku terkadang merasa rindu dengan kehangatan sapaan teman dekat yang sudah lama tak menemaniku. Banyak hal yang menjadi pertimbangan buat ku untuk memilih keputusan ini ketika itu. Pertama, aku tidak mau salah lagi dalam mengambil keputusan. Kedua, ketika itu aku berpikir sendiri lebih baik. Ketiga, embel-embel namaku yang mengharuskanku untuk tetap bisa menjaga keindahan kulit yang dianugrahi leluhurku.
        Selama ini, aku sering tidak mau memikirkan hal tersebut. Aku selalu berpikir akan selalu ada jalan buatku. Aku selalu menjalaninya dengan rasa bukan logika. Tapi, ketika aku suah berada di tengah kehangatan keluargaku, aku kembali berpikir bahwa keluarga adalah segalanya. Aku akan bahagia jikalau kebahagiaan yang ku rasa dapat membahagian mereka. Mereka yang menjadi penyemangat setia dalam setiap lembaran di hidupku.
         Perjalanan panjang Singaraja-Petang, selalu aku gunakan untuk memikirkan hal ini. Hingga kini, aku belum bisa memutuskan apa yang harus aku lakukan. Yang terpenting bagiku adalah bagaimana aku bisa menciptakan kebahagiaan buat diriku dan keluargaku. Restu mereka adalah dian buatku melangkah, kasih sayang mereka adalah penyejuk setiap derap langkahku.

Poetri"11
           

 
   

Selasa, 20 Desember 2011

Hidup tidak hanya mengenai ia atau tidak, benar atau salah, baik atau buruk, hitam atau putih, mudah atau sulit, senang atau sedih, cinta atau benci. Akan tetapi, hidup itu lebih dari itu, bagaimana kita mampu memaknai setiap hal yang terjadi. kebahagian pasti akan selalu berdampingan dengan kesengsaraan, begitu pula kebaikan dan kejahatan akan selalu menyatu ibarat dua sisi mata uang yang  kian hadir bersama-sama dan tak terpisahkan.
Hidup memang tak sesederhana yang kita bayangkan, tetapi ada hal yang harus dipikirkan untuk menyederhanakan hidup itu sendiri. Terlahir sebagai manusia merupakan anugerah. memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain patut disyukuri. Sebagai manusia dibekali akal dan pikirin tentu harus digunakan sesuai fungsinya. Terkadang sebagai manusia hanya mampu mengeluh ketika mendapati sesuatu yang maha dahsyat yang tidak menyenangkan dan bahkan cenderung lupa diri ketika berada dalam kebahagian. Ia, akulah salah satu bagian dari manusia itu. Kini aku sebagai mahasiswa. tentu pekerjaanku sehari-hari seharusnya adalah belajar. Namun, tidak dapat aku mungkiri bahwa belajar itu terkadang aku lakukan hanya ketika akan ada tes saja. Itulah penyakit mahasiswa saat ini. Aku telah manyadari bahwa  itu  sebuah kesalahan, tetapi aku masih saja mengulanginya. 
Bagiku, belajar tidak hanya dengan membaca atau hanya duduk di dalam kelas menerima materi dari dosen ataupun guru. akan tetapi memahami segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar bagiku adalah belajar. aku lebih senang belajar melalui pengalaman ku sendiri karena aku akan lebih memahami makna belajar yang sebenarnya. terkadang aku juga berpikir bahwa ada beberapa mata pelajaran tidak berguna bagiku saat ini. 
Bagaimanapun itu, aku telah melaluinya meski belum bisa aku temukan karakterku yang sesungguhnya. hingga detik inipun, aku masih mencari jati diriku yang sebenarnya.
selalu dan selamanya.
Poetri"11


Isyarat Karang

Secarik karang membentang
adalah isyarat ombak pada laut
tiada dian berpendar
hanya angin mengurai sunyi
dan kita jelang percakapan
secarik karang ditikam ombak
bahkan lebih ikhlas dari nasibnya sendiri
buih-buih ombak menerjang
menyapa karang membisu
diam...
terdiam....
bungkam...
membungkam....
tiada makna terbersit
tinggal karang tergores buih ombak

Poetri"11






Senin, 19 Desember 2011

Sophia-Ganda Cipta

Jika masa tiga ribu tahun adalah dirimu
Maka aku baru mengerti satu titik di sudut bibirmu yang garis
setelah berminggu-minggu aku baca setiap depa tubuhmu
pada akhir kata aku kembali susuri jalanmu
tentang kelahiran alun-alun sebuah kota

Sophia

di manakah deretan angka terakhir yang mesti kita baca
atau mengertikah kau mengapa desember berada di ujung tahun
yang mesti kita lewati bersama musim yang kini tak berubah pasti

hujan barangkali tak pernah memaknai arti sebuah rindu
dalam jahitan sejarah yang tak pernah pepat

dan aku ingin pulang ke masa lalu
tapi bukan untuk melukiskan asal sebuah kata
yang tumbuh di ujung bibirmu
aku ingin pulang ke masa lalu
tapi bukan untuk mengenangmu di setiap puncak peradaban
aku ingin pulang ke masa lalu
menjemputmu dari keterasingan makna yang tenggelam
dalam duniaku
yang juga duniamu

Sophia

seperti apa harus kutulis cinta
di ujung jantungmu
jantung dunia kita
jika ribuan senjata mengepungmu selama ribuan tahun

puisi karya Ganda Cipta ini,memberikan aku inspirasi bahwa masa lalu atau setiap cerita yang berlalu bukanlah hal yang harus disesali atau pun ingin kembali ke masa itu. akan tetapi untuk mencari makna baru yang indah dan hikmah sesungguhnya.

Kamis, 08 Desember 2011

PINANG AKU KETIKA MUSIM KATA TEMPIAS

Puisi ini aku kutip dari kumpulkan puisi karya Ibu Sumarni Astuti.
Beliau adalah salah satu sastrawan yang mengenalkan aku beberapa hal tentang hidup dan kehidupan. Beliau memilih Bali Utara sebagai tempat berlayar dalam mahligai kehidupannya. Selain sebagai sastrawan, beliau adalah ibu dari kawanku kini,terima kasih buat Ibu dan Ning.

Aku terjebak pada ruang kaca
kata-kata dengan jumawa
memainkan jemarinya yang sedingin es
membekukan pengharapan
yang kutarikan dengan sisa umurku
untuk bersatu denganmu

Tak satupun dian untuk berdiang
bulan pucat menggigilkanku
pada kilat merah mata serigala-serigala
yang menembang rasa lapar pada tiap kelebat tubuhku
meraup bulir-bulir tempias
semi musim kata diragamu

tempiaskan lebih banyak
dan lebih kuat kata
agar aku bisa melontar lepas
menyambut tanganmu dalam tarian api
Biarkan angin memeluk kita
menyalakan pendiangan
menyatukan kita,
menyemai ricik

(Tuti Dirgha)

Selasa, 29 November 2011

Doa buat mu, kawan

hari ini aku mendengar kabar tentangmu kawan..
bahwa mulai detik ini kau akan memulai perjalanan baru dalam hidupmu, kini kau akan menjadi nahkoda dalam perahu mungilmu. setelah perjalanan panjang yang kau alami, banyak petualangan yang telah kau coba dalam panggung sandiwara ini. Banyak cerita pula yang telah kau gores dalam lembaran duniawi.
Kini, kau tlah temukan pelabuhan untuk kau tepikan perahumu.
bahagia sekaligus sedih mendengar kabar itu kawan, karena mulai detik ini kau akan melepas masa bebasmu.
mulai hari ini, esok, lusa dan seterusnya kau sudah tidak sendiri, melainkan kau sudah harus berjalan dengan bergandeng tangan. tidak lagi bebas,bebas seperti burung mengepakkan sayap hingga langit ketujuh. akan tetapi, kini kau seperti kereta api, yang hanya bisa melaju pabila relmu tetap utuh.
selamat dan selamat...
hanya itu yang aku ucapkan untukmu kawan..
semoga perahu mungilmu mampu berlayar melawan ganasnya ombak di lautan.
semoga pelabuhan mampu memberimu tempat hingga nanti perahumu kandas diterjang ombak dan badai.
^^
singaraja,30 N0vember 2011.

This is me ^^

akhirnya,
setelah mencoba berkali-kali aku bisa juga membuat blog ini. :)
tidak susah ternyata...heheehe..
okey...
mari kenali aku, namaku putri teman-teman akhir-akhir ini sering memanggilku utiiik..entah apa maksudnya, yang jelas apapun panggilan untukku aku anggap itu panggilan sayang dari mereka. aku lahir di desa yang penuh dengan kecerian. desa petang menjadi saksi bisu kelahiranku pada 2 Mei 1991. menjadi perempuan taurus bagiku adalah sebuah anugerah. Aku bisa menjadi bahu bagi mereka yang membutuhkan sandaran ketika terlelap. Bagiku suatu kebanggaan bisa mengenal mereka. Baginya aku tidak secantik cinderella ataupun putri salju dalam dongeng, tetapi bagi mereka aku cantik diriku sendiri.so, tak ada yang tak cantik. hahaha..
itu salah satu kalimat yang aku gunakan untuk memotivasi diriku.aku percaya, kalimat / pikiran positif akan mampu menarik energi positif yang menyebabkan hal positif pun terjadi padaku.
ummm.. just be myself n never say never.
I Gusti Ayu Putri Puspita sari ^^