Sabtu, 24 Desember 2011

Puing-puing tak berarti


Inilah cerita ku hari ini.
      Tiada kesan tanpa pesan darimu. Ku tersadar ketika mentari telah beranjak dr peraduan. Akan tetapi, mataku enggan tuk menyapa indahnya pagi. Lalu kuterima pesan singkat dari salah seorang temanku. Bunyinya seperti ini, "teman-teman saya tunggu di lobi untuk mengumpulkan form data diri temen2,jam 9 yha". Singkatnya seperti itu. Aku senang, karena hari ini aku berharap bisa melihatnya lagi di persimpangan jalan itu.
      Aku bergegas untuk bersiap2 pergi ke kampus.
Singkat cerita, tanpa pikir panjang aku lekas ke kampus dgn harapan yang tak surut oleh sang hyang surya.namun, kembali ku tak mendapatinya di persimpangan jalan itu.
Ku menduga, apakah dia telah enggan berkunjung ke persimpangan itu??
Aaakhhh.. Mana pun itu, aku selalu menunggunya dan berharap kami bertemu di persimpangan itu lagi.
Entah berapa lama kami sudah tak pernah beradu. Puing-puing tak berarti itu pun kian berkecamuk di jiwaku. Berjuta tanya kian menyebar di otakku.
Berabad-abad ku coba tuk menatanya.
Hmmm..tapi...
       Aku yakin dia sesungguhnya telah menungguku di ujung jalan itu,bukan di persimpangan lagi.
Yaaah..itulah pikiranku yang menghiburku hingga langit jingga menghampiriku, begitu pula ketika gelap telah mengajakku untuk mengenang keindahan dian yang telah berpendar.
Jauh di lubuk hatiku, puing-puing tak berarti itu masih selalu berpendar buatmu.

(poetri '11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar